TRAINING of TRAINERS “PLANNING AND BUDGETING TAHUN 2017”

SLEMAN-Program Studi MEP FEB UGM bekerja sama dengan Pusbindiklatren Bappenas RI menyelenggarakan  Training of Trainers Planning and Budgeting Linkage Jepang, dimana tahap I diselenggarakan di h.boutique hotel Yogyakarta mulai tanggal 7 – 12 Agustus 2017 dan tahap II peserta akan berangkat ke Jepang, pada tanggal 21 Agustus sampai dengan 1 September 2017. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali para calon, baik pelatih maupun pengajar bidang perencanaan dan penganggaran daerah. Kegiatan tersebut, selaras dengan motto Program Studi MEP FEB UGM yaitu “Comitted to Development” terus berupaya untuk ikut aktif membangun melalui dunia akademis.Â

Kegitaan ToT diikuti oleh 25 peserta yang diantaranya dosen dari beberapa universitas di Indonesia dan aparatur sipil negara yang menangani perencanaan dan penganggaran dari Bappenas. “MEP FEB UGM telah mengadakan banyak pelatihan yang per tahunnya, terdapat hampir 1700 peserta dari seluruh Indonesia, diharapkan para peserta ToT dapat berkontribusi lebih pada institusinya setelah ToT ini,” ujar Tri Widodo selaku Ketua Program Program Studi MEP FEB UGM dalam sambutan pembukaan kegiatan Training of Trainers Planning and Budgeting Linkage Jepang.

Budhi Santoso, mewakili Kepala Pusbindiklatren Bappenas menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat tepat dengan momentum Bappenas yang sedang merubah paradigma yang telah berjalan 10 – 15 tahun, tentang pengaplikasian perencanaan pembangunan yang lebih berfokus pada keuangan dan DPR. “Bappenas berencana untuk bersinergi dengan bagian keuangan untuk berkonsentrasi dalam mengurangi deviasi supaya proses pembangunan lebih efisien dan efektif sehingga untuk setiap rupiah yang ditanam dapat menghasilkan output atau bahkan outcome seperti kesejahteraan masyarakat, atau berkurangnya kemiskinan dan perngangguran,” tambahnya.

“Peran dari para senior dan pengajar ToT cukup besar dalam merubah mindset generasi muda bahwa pembangunan itu tidak bisa hanya berfokus pada sektor-sektor tertentu tetapi harus secara menyeluruh,” ungkap Budhi. Hal tersebut membawa pesan bahwa pembangunan itu tidak hanya sekedar output seperti sektor infrastruktur tetapi lebih dari itu seperti kesejahteraan masyarakat. Di akhir sambutanya, Budhi berharap dengan adanya kerja sama dengan National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) Jepang, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada konsep dan teori ekonomi tetapi juga belajar bagaimana Jepang menerapkan perencanaan pembangunan, bagaimana menyusun kegiatan dan program sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan negara Jepang dan hubungan kelembagaannya. [bgs]

Leave a Reply