• Tentang UGM
  • FEB UGM
  • WEBMAIL
  • SIMASTER
  • SINTESIS
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Magister Ekonomika Pembangunan
  • HOME
  • PROFIL
    • Pengantar
    • Milestones MEP
    • Visi dan Misi
    • Keunggulan
    • Pengelola
    • Dosen Pengajar
    • Tenaga Kependidikan
    • Fasilitas Pendukung
    • Lokasi Kampus
  • ADMISI
    • Konsentrasi
    • Ragam Seleksi
    • Persyaratan Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Jadwal dan Proses Seleksi
    • Program Pendidikan
    • Masa Studi
    • Biaya Pendidikan
    • Kerjasama dan Kemitraan
  • AKADEMIK
    • Profil Lulusan
    • Matrikulasi
    • Kurikulum Akademik
    • Ketentuan Akademik
    • TESIS
    • Kalender Akademik
      • Jadwal Sertifikasi
      • Kalender Akademik UGM
    • Pelatihan dan Penyegaran
  • KEGIATAN
    • Pelatihan
    • Kuliah Umum
    • Studi Lapangan
  • Home
  • Kuliah Umum

Kuliah Umum “KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA”

  • Kuliah Umum
  • 18 September 2017, 23.17
  • Oleh : admin

SLEMAN-Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada menyelenggarakan kuliah umum dengan topik “ Statistik Ketenagakerjaan di Indonesia” di Auditorium Mubyarto MEP FEB UGM, Selasa (12/09) yang diikuti oleh sebagian besar mahasiswa kelas kerjasama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Program Linkage. Sebagai pembicara Drs. Razali Ritonga, M.A. yang saat ini menjabat Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS, memaparkan mengenai konsep ketenagakerjaan, bagaimana fenomena ketenagakerjaan yang terjadi di Indonesia berdasarkan data BPS dan bagaimana tantangan ke depannya.

Razali mengatakan bahwa penduduk bekerja di Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 124,54 juta orang, naik sebanyak 6,13 juta orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan naik sebanyak 3,89 juta orang dibanding Februari 2016. Disisi lain, angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 131,55 juta orang, naik sebanyak 6,11 juta orang dibanding Agustus 2016 dan naik 3,88 juta orang dibanding Februari 2016.  “Hal ini sejalan dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mengalami kenaikan pada Februari 2017 tercatat sebesar 69,02 %,” ungkapnya. Namun, jika diperhatikan berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki yang sebesar 83,05 persen sementara perempuan hanya sebesar 55,04 persen, hal ini mengindikasikan adanya potensial lost.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2017 sebesar 5,33 %, mengalami penurunan sebesar 0,28 % dibanding Agustus 2016 dan turun sebesar 0,17 % dibanding Februari 2016. Penurunan tersebut imbas dari berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan dengan persentase yang bergerak menurun tersebut. “Ada provinsi di Indonesia yang mengalami kelangkaan tenaga kerja, yaitu Provinsi Bali, karena TPT sebesar kurang dari 2,5 %,” ungkap Razali Ritonga. “Nilai tersebut bisa berarti bahwa yang menganggur hanya orang sakit/cacat di daerah tersebut dan hal ini perlu menjadi perhatian khusus dari pemerintah,” imbuhya.

Tingkat Pengangguran Terbuka berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, tingkat SMK memiliki TPT tertinggi. Padahal SMK dipersiapkan untuk siap kerja. Hal ini ditengarai karena perusahaan lebih suka merekrut SMA daripada SMK dan dinilai SMA lebih pintar daripada SMK. Perusahaan ingin membentuk orang, bukan orang yang sudah terbentuk dimana SMK telah terbentuk spesialisnya. Perlu mendapatkan perhatian pengalokasian lulusan SMK, bahwa bisa jadi bahwa lulusan SMK dibutuhkan di daerah lain di Indonesia yang tidak ada sekolah SMK sedangkan daerah yang terkonsentrasi sekolah SMK kurang membutuhkan lulusan SMK.

Pada Februari 2017, sebesar 58,35 % penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal naik 0,07 % poin dibanding Februari 2016. Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Jasa Kemasyarakatan (0,42 %), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (0,27 %), Sektor Pertanian (0,12 %); dan Sektor Industri (0,07 %). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Konstruksi (0,64 %) dan Sektor Perdagangan (0,25 %). Pada Februari 2017, terdapat 30,14 % penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 7,62 persen setengah penganggur dan 22,52 % pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur turun sebesar 1,05 %, sementara pekerja paruh waktu naik sebesar 1,08 %. Rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai pada Februari 2017 sebesar 2,70 juta rupiah, tertinggi di sektor listrik, gas, dan air yaitu sebesar 4,43 juta rupiah, sedangkan terendah di sektor pertanian yaitu sebesar 1,75 juta rupiah. Jika dibandingkan menurut jenis kelamin, rata-rata upah/gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan yaitu 2,95 juta rupiah dan 2,27 juta rupiah.

Tantangan ke depan yang harus dihadapi Indonesia adalah perubahan struktur penduduk menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi (engine of growth). Perubahan struktur penduduk telah mendorong konsumsi yang tinggi berkontribusi pada pertumbuhan.Kebijakan yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam memanfaatkan perubahan struktur penduduk (bonus demografi) yaitu kebijakan untuk jangka pendek dengan memanfaatkan kenaikan jumlah penduduk usia produktif melalui peningkatan produksi dan konsumsi dan jangka panjang dengan memanfaatkan akumulasi aset yang dapat menjadi investari produktif. Dimana syarat utamanya adalah peningkatan produktivitas dan iklim investasi dan lembaga keuangan yang mumpuni.

Investasi utama yang diperlukan dalam memanfaatkan bonus demografi adalah yang pertama investasi sumber daya manusia, diantaranya dengan meningkatkan jaminan kesehatan dan perbaikan nutrisi, memperluas pendidikan menengah universal, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi, serta meningkatkan produktivitas angkatan kerja dan usia lanjut. Yang kedua mendukung investasi kapital yaitu dengan pengembangan produk tabungan, deposit, saham, dan jenis investasi jangka panjang lainnya, stabilitas politik dan ekonomi, sistem perbankan dan investasi yang mumpuni, serta sistem pensiun yang berkesinambungan. “Ada cara untuk mengurangi pengangguran tanpa harus meningkatkan infrastruktur maupun investasi, yaitu dengan peraturan. Peraturan yang dimaksud adalah larangan pekerja rangkap, tidak boleh ada pekerja anak, dan sejahterakan lansia,” ungkap Razali Ritonga di akhir sesi pemaparan kuliah umum. (ntr)

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Related Posts

Tasyakuran Dies Natalis ke-30 MEP FEB UGM

AlumniDies Natalis Rabu, 18 Juni 2025

Yogyakarta, 13 Juni 2025 – Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-30, Program Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MEP FEB UGM) menggelar acara tasyakuran pada Jumat malam di halaman […].

Seminar Nasional 30 Tahun MEP FEB UGM Mendorong Inovasi Berdampak untuk Ekonomi Berkelanjutan

Dies NatalisSeminar Selasa, 17 Juni 2025

Yogyakarta, 13 Juni 2025 – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-30, Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan (MEP) FEB UGM menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Mewujudkan Inovasi Berdampak untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” pada Jumat pagi.

Dosen University of York Bahas Tantangan Ekonomi Kesehatan Global dalam Kuliah Umum di MEP FEB UGM

HIMMEPKegiatan MahasiswaKuliah Umum Senin, 19 Mei 2025

Program Magister Ekonomika Pembangunan (MEP) FEB UGM menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk Health Economics pada Kamis, 15 Mei 2025, bertempat di Kelas A, Gedung I MEP FEB UGM.

Sharing Session “Navigating Academic Pressure and Personal Well-being: Mental Health Challenges for Postgraduate Students”

HIMMEPKegiatan Mahasiswa Jumat, 16 Mei 2025

Sleman, 15 Mei 2025 – Himpunan Mahasiswa Magister Ekonomika Pembangunan (HIMMEP) FEB UGM menggelar kegiatan Sharing Session bertajuk “Navigating Academic Pressure and Personal Well-being: Mental Health Challenges for Postgraduate Students”.

Berita Terakhir

  • Tasyakuran Dies Natalis ke-30 MEP FEB UGM
  • Seminar Nasional 30 Tahun MEP FEB UGM Mendorong Inovasi Berdampak untuk Ekonomi Berkelanjutan
  • Dosen University of York Bahas Tantangan Ekonomi Kesehatan Global dalam Kuliah Umum di MEP FEB UGM
  • Sharing Session “Navigating Academic Pressure and Personal Well-being: Mental Health Challenges for Postgraduate Students”
  • Pembukaan Pendidikan Sertifikasi Penilai Minat Bisnis MEP FEB UGM
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Magister Ekonomika Pembangunan
—
Jl. Teknika Utara, Barek, Yogyakarta Indonesia 55281
+62 (274) 555917; 555918
+62 (274) 555922; 518946

Hotline Admisi: +62 811 264 0223
admisi-mep.feb@ugm.ac.id

AKREDITASI

AACSB LAMEMBA

ALUMNI

  • Tracer Alumni
  • Testimoni
  • Reuni
  • KAFEGAMA MEP
  • MEPVAGAMA

UNIVERSITAS MITRA

  • Ritsumeikan University
  • Kobe University
  • GRIPS
  • Hiroshima University
  • IUJ
  • Takushoku University
  • YNU

SOSIAL MEDIA

Instagram Facebook Youtube Channel TikTok

© 2025 | MEP FEB UGM - Leading in Economic Development

KEBIJAKAN PRIVASIPETA SITUS