SLEMAN- Dalam rangka Dies Natalis ke-25 atau lustrum ke-5, Prodi MEP FEB UGM menyelenggarakan tasyakuran dan tausiyah ilmiah terapan oleh Perry Warjiyo, M.Sc., Ph.D. Gubernur Bank Indonesia dengan tema “Pandemi Covid-19: Dampak Ekonomi dan Respon Kebijakan” di mayatorium zoom MEP FEB UGM, Rabu (10/6). Acara lustrum kali ini cukup spesial karena diadakan pada saat terjadinya fenomena pandemi covid 19 sehingga tidak memungkinkan untuk diadakan secara normal. Acara ini dihadiri oleh sekitar 392 sivitas akademika MEP FEB UGM (dosen, pengelola, staf, alumni dan mahasiswa). Rangkaian acara dimulai dengan sambutan Ketua Program Studi MEP FEB UGM, Dr. Dumairy, M.A., dilanjutkan sambutan Dekan FEB UGM, Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D., lalu acara potong tumpeng secara virtual serta tausiyah ilmiah terapan oleh Perry Warjiyo, M.Sc., Ph.D. Gubernur Bank Indonesia, dan diakhiri dengan temu kangen para alumni.
“Terima kasih atas perhatian untuk para seluruh sivitas MEP FEB UGM yang telah hadir pada acara kali ini, walaupun diadakan melalui zoom saya yakin kehadiran bapak ibu karena kecintaan pada MEP FEB UGM,” ungkap Dr. Dumairy, M.A dalam sambutanya. Selain itu, Kaprodi MEP FEB UGM sangat berterima kasih pada pendiri dan seluruh pengelola terdahulu karena telah membentuk MEP FEB UGM menjadi seperti ini dan kami memohon doa pada seluruh civitas MEP FEB UGM dapat terus berkontribusi pada pembangunan Indonesia seperti tagline lustrum ke-5 ini “Membangun Negeri Tanpa Henti”.
Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D. menyampaikan ucapan selamat kepada MEP FEB UGM yang telah mencapai usia 25 tahun. “Dengan MEP FEB UGM yang telah mencapai usia 25 tahun ini saya sangat tahu dedikasi Program studi MEP FEB UGM untuk Negeri sangat luar biasa, para alumni telah tersebar di seluruh Indonesia membangun dari daerah sampai pusat, bahkan beberapa menjadi entrepreneur dan professional di bidangnya” imbuh Eko Suwardi. “Kepada para pendiri, pengelola dari awal hingga sekarang dan juga tenaga kependidikan, kami mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi kerja keras dan kerja ikhlas sehingga MEP FEB UGM telah menjadi dewasa seperti sekarang ini,” ungkap Eko Suwardi mengakhiri sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan Tausiyah Ilmiah Terapan yang disampaikan oleh Perry Warjiyo, M.Sc., Ph.D. yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Dalam tausiyahnya Perry menyampaikan data – data terkait dampak Covid-19 terhadap stabilitas dan perekonomian di Indonesia. “Covid 19 ini tidak bisa disamakan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998 ataupun 2008 karena krisis – krisis tersebut bermuara pada sektor keuangan, covid 19 ini bermuara pada kemanusiaan atau humanitarian. Aspek humanitarian ini berimplikasi pada kebijakan – kebijakan seperti lockdown atau PSBB yang sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi seperti konsumsi, investasi, PDB ataupun sektor keuangan sehingga berdampak pada ekonomi” imbuhnya. Perry menjelaskan untuk menghidupkan aktivitas ekonomi maka diperlukan kebijakan yang dapat mengakomodasi kebutuhan ekonomi ataupun kesehatan maka pemerintah mempersiapkan kebijakan new normal. Kebijakan new normal ini merupakan skema pembukaan sektor ekonomi sehingga masyarakat dapat produktif dan aman dari Covid 19 (menerapkan protocol covid). Pemerintah juga menetapkan 9 sektor ekonomi yang menyangkut hidup orang banyak dibuka kembali. Perry juga menjelaskan teknis kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan untuk pemulihan ekonomia nasional. “Dari covid 19 ini kita belajar digitalisasi, aspek virtual membuat semuanya menjadi lebih mudah contohnya seperti tausiyah ini saya dapat mengisi dengan lebih mudah karena tidak perlu hadir secara fisik. Dan yang terpenting adalah digitalisasi ini membangun ekosistem ekonomi dan keuangan digital 2025 yang berdampak pada inklusi ekonomi dan keuangan Indonesia,” pungkasnya.