Mahasiswa Program Double Degree Prodi MEP FEB UGM Jalani Wawancara dengan Mitra Universitas di Jepang

Yogyakarta – Lima mahasiswa Linkage DXHR dalam program double degree konsentrasi Digital Innovation and Economic Development Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MEP FEB UGM) telah menyelesaikan serangkaian wawancara dengan universitas mitra di Jepang, yaitu International University of Japan (IUJ) dan Hiroshima University. Wawancara ini merupakan bagian dari kurikulum program double degree sebagai tahap seleksi bagi mahasiswa yang akan melanjutkan studi di universitas mitra pada tahun kedua program. Proses ini berfokus pada penilaian kompetensi mahasiswa serta kesesuaian riset mereka dengan bidang studi yang dituju.

Wawancara pertama dilaksanakan pada 3 Februari 2025 di ruang rapat pengelola Prodi MEP FEB UGM. Pada kesempatan tersebut, Professor Yoshi Takahashi dari SmaSo Hiroshima University mewawancarai kelima mahasiswa secara langsung. Wawancara kedua dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting pada 10 Februari 2025 dengan Professor Hyunko Lee dari Graduate School of International Management (GSIM) IUJ. Setiap mahasiswa mendapat alokasi waktu wawancara selama 30 menit untuk mempresentasikan proposal riset mereka kepada pewawancara. Topik riset yang diangkat beragam, dengan fokus utama pada pemanfaatan inovasi digital dalam pembangunan ekonomi.

Beberapa mahasiswa mengungkapkan bahwa sesi wawancara ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan riset mereka. Masukan yang diberikan oleh Professor Yoshi Takahashi dan Professor Hyunko Lee diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menyempurnakan proposal riset sebelum memasuki tahap penelitian lebih lanjut.

Program double degree dengan konsentrasi Digital Innovation and Economic Development merupakan salah satu program unggulan MEP FEB UGM yang bertujuan mencetak lulusan dengan kompetensi global di bidang ekonomi digital. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari akademisi UGM, tetapi juga memiliki kesempatan untuk belajar dan berinteraksi dengan para ahli dari universitas terkemuka di Jepang.

Dian Wahyu Ekawati