Diklat Substantif “PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN”

YOGYAKARTA-Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MEP FEB UGM) bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Pendidikan Pelatihan Perencana (PUSBINDIKLATREN) BAPPENAS menyelenggarakan diklat substantif perencanaan dan penganggaran. Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perencana terutama pada tingkat daerah dalam bidang perencanaan dan penggangan. Kegiatan diklat teresebut berlangsung selama 2 minggu (16 – 27 Oktober 2017) di Hotel Arjuna Yogyakarta. Sebanyak 26 peserta mengikuti diklat perencanaan dan penganggaran yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan diklat ini merupakan salah satu pelatihan dari sekian banyak perlatihan yang telah diadakan oleh Program Studi MEP FEB UGM. Selain itu, kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat dan kontribusi dalam memajukan daerah ujar Tri Widodo selaku Ketua Program Studi MEP dalam sambutan pembukaannya, Senin (16/10).

Dalam sambutan pembukaan, Budhi Santoso mewaliki Kepala Pusbindiklatren Bappenas menyampaikan bahwa Bappenas sedang berkonsentrasi dalam meningkat kapasitas dari pemerimtah daerah karena pemerintah daerah bersama masyarakat daerah menjadi aktor pembangunan yang memiliki peranan yang sangat besar sekali pada pembangunan daerah. Selain itu Bappenas juga melihat peran human capital sebagai modal pembangunan daerah di Indonesia. Indonesia tidak hanya Jakarta atau Jawa, tetapi sekarang seharusnya berfokus pada luar jawa karena jika kita terus fokus ke Pulau Jawa akan berpengaruh pada ketidakmerataan pembangunan nasional, imbuhnya.

Diklat ini adalah suatu proses untuk mencapai output yang lebih baik untuk daerah,” ungkap Budhi. Lebih lanjut, Budhi menegaskan kembali bahwa APBN sebagai input dan investasi dari Bappenas, lalu prosesnya dilakukan di diklat ini dan pada akhirnya output nya adalah para peserta dari pemerintah daerah yang memiliki kemampuan lebih baik dalam perencanaan dan penganggaran ketika kembali ke daerah masing-masing. “Oleh karena itu para peserta harus dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya pada kesempatan diklat ini,” ujar Budhi Santoso. Untuk menambah wawasan dan pengalaman, peserta diklat juga melakukan kunjungan lapangan ke Pemerintah Kabupaten Bantul dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (bgs)

Leave a Reply