Internet sering dianggap sebagai penyelamat yang membuka peluang, memperluas jaringan, dan mendekatkan yang jauh. Tapi penelitian dari Januar Iverson Fointuna, S.STP., M.Ec.Dev., alumni MEP FEB UGM, justru menemukan sisi lain yang tak banyak disadari. Internet bisa membantu mengurangi kesenjangan pendapatan antar individu, tapi pada saat yang sama bisa memperlebar kesenjangan antar wilayah.
Penelitian ini dilakukan dengan data dari 34 provinsi di Indonesia selama tujuh tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang dalam satu daerah bisa semakin setara karena mudahnya akses informasi dan peluang lewat internet. Namun di sisi lain, daerah-daerah yang belum punya akses internet yang baik menjadi semakin tertinggal dari daerah yang sudah maju teknologinya.
Lalu, apa maknanya? Kita memerlukan strategi pembangunan digital yang lebih merata. Akses internet seharusnya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya mereka yang tinggal di perkotaan. Pemerintah bersama sektor swasta perlu bersinergi membangun infrastruktur hingga ke daerah terpencil, sekaligus memastikan masyarakat mendapatkan pelatihan dan peningkatan keterampilan yang relevan. Dengan cara ini, internet benar-benar dapat menjadi jembatan menuju keadilan sosial, bukan malah menciptakan jurang ketimpangan yang baru.
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/02681102.2025.2472079#d1e293
Siwi Estri Esthiningtyas