SLEMAN-Bekerja sama dengan Pusbindiklatren Bappenas RI, Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Universitas Gadjah Mada (MEP FEB UGM) menyelenggarakan Training of Trainers Planning and Budgeting Linkage Jepang, dimana tahap I diselenggarakan di Boutique hotel Yogyakarta mulai tanggal 06 – 11 Agustus 2018 dan tahap II peserta akan melakukan pelatihan ke Jepang, pada tanggal 20 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2018. Kegiatan pelatihan ke Jepang ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan peserta menyerap ilmu dan belajar dari sistem perencanaan dan penganggaran di Jepang yang efektif dan efisien. Selain itu, peserta diharapkan dapat belajar dan mengaplikasikannya di Indonesia.
Dua puluh lima peserta ToT, dosen PTN di Indonesia dan aparatur sipil negara, sebagai calon pengajar Diklat Perencanaan dan Penganggaran diharapakan bisa menyusun, mengajar dan mengevaluasi materi diklat perencanaan dan penganggaran. “Dalam proses pelaksanaannya, kurikulum ToT ini terus diperbaiki, kita harapkan masukkan dari peserta ToT untuk menyempurnakan kurikulum yang ada, sehingga tahun depan bisa lebih baik lagi,” ungkap Dr. Akhmad Makhfatih, M.A. “ToT ini adalah salah satu upaya dalam menyelaraskan perencanaan dan penganggaran yang kurang optimal di Indonesia,” imbuh Ketua Program Program Studi MEP FEB UGM dalam sambutan pembukaan.
Ir. Rohmad Supriyadi, M.Si. selaku Kepala Biro Perencanaan, Organisasi, dan Tata Laksana Pusbindiklatren Bappenas mewakili Kepala Pusbindiklatren Bappenas menyampaikan bahwa Bappenas mengharapkan kerjasama ini dapat berlangsung secara terus-menerus dalam rangka menghasilkan para trainer yang kompeten dalam perencanaan dan penganggaran. “Tujuan ToT ini adalah menghasilkan para trainer tidak hanya persamaan persepsi dalam perencanaan dan penganggaran, tetapi juga menghasilkan inovasi-inovasi dalam perencanaan itu sendiri karena bidang perencanaan itu sangat dinamis dari tahun 2004 sampai sekarang terus berkembang,” ungkap Rohmad. Para peserta diharapkan dapat mengerti tentang proses bisnis di Bappenas, dan ditambah training di jepang. Selain itu, bapak ibu diharapkan dapat menyerap ilmu di jepang, mengapa proses perencanaan dan penganggaran mereka selalu efektif. “Semoga dengan adanya ToT ini bisa terbentuk komunitas trainer untuk terus mencari inovasi perbaikan perencanaan dan penganggaran,” ungkap Kabiro Perencanaan, Organisasi, dan Tata Laksana Pusbindiklatren Bappenas. (red)