Sleman (27/02), Industri 4.0 telah menjadi sebuah revolusi besar dalam perkembangan kehidupan manusia. Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam berbagai hal dari ekonomi, sosial, politik dan bahkan dalam kehidupan pribadi manusia itu sendiri. Industri 4.0 tidak berkembang dengan sendirinya melainkan dengan adanya masyarakat yang terus belajar dan berkembang, oleh karena hubungan industri 4.0 dan masyarakat adalah hubungan timbal balik yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Jepang sebagai negara maju yang dikenal menemukan berbagai teknologi canggih telah memperkenalkan konsep Society 5.0 dimana masyarakat telah berkembang sampai dititik mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Lalu apakah Indonesia mampu mencapai Society 5.0 ini?
Materi Kuliah Umum bertemakan “Industry 5.0 and Society 5.0 for Indonesia” disampaikan oleh Prof. Jay Rajasekera dari Tokyo International University untuk mahasiswa dan alumni Program Studi MEP FEB UGM di Auditorium Mubyarto MEP FEB UGM, dengan moderator Wakhid Slamet Ciptono, Ph.D. Dalam sambutannya, Wakhid menjelaskan pentingnya Industri 4.0 untuk Indonesia saat ini. Semoga Indonesia bisa mengikuti perkembangan konsep industry 4.0.
Dalam paparannya, Prof. Jay menyampaikan bagaimana perkembangan teknologi dan masyarakat Jepang hingga saat ini mampu memanfaatkan big data untuk mensejahterakan masyarakatnya. “Jepang mampu memproduksi komponen penting yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia yang tidak mampu diproduksi oleh negara lain, hal ini merupakan buah dari konsep Society 5.0 yang mampu memberi keunggulan bagi sebuah negara” ungkapnya.
Prof. Jay juga menceritakan sejarah Jepang yang mengalami banyak sekali perkembangan dari Society 1.0 hingga Society 5.0, juga perbedaan Society 4.0 dan Society 5.0. “Pada Society 4.0 mengandalkan otomatisasi, robot, internet, rantai pasokan secara global, dan juga big data yang terbentuk dari informasi internet, tetapi di Society 5.0, big data berkembang secara signifikan, big data terbentuk dari sensor, terhubung melalui internet of things, dianalisis menggunakan artificial intelligence dan dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat” imbuhnya. (bgs)